Komisi XIII Dorong Solusi Konseptual atas Over Kapasitas Lapas dan Rutan di Sumatera Utara
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Sugiat Santoso, saat memimpin kunjungan kerja reses ke Kantor Wilayah Imigrasi dan Pemasyarakatan Provinsi Sumatera Utara. Foto: Galuh/vel
PARLEMENTARIA, Medan - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Sugiat Santoso, memimpin kunjungan kerja reses ke Kantor Wilayah Imigrasi dan Pemasyarakatan Provinsi Sumatera Utara. Dalam kunjungan tersebut, sejumlah permasalahan mendasar dibahas, termasuk isu klasik over-kapasitas di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan). Sugiat menekankan pentingnya pendekatan strategis dan konseptual untuk mengatasi masalah ini.
"Selain mendukung alokasi anggaran untuk pembangunan lapas baru, kami juga mengusulkan solusi yang lebih bersifat konsepsional. Misalnya, pemberian grasi massal kepada warga binaan yang layak secara kemanusiaan, seperti mereka yang sudah uzur (di atas 60 tahun) atau menderita sakit keras. Hal ini akan membantu mengurangi beban lapas," ujar Sugiat kepada Parlementaria di Medan, Sumatera Utara, Senin (9/12/2024).
Dalam kunjungan ke Lapas Tanjung Gusta, Sugiat menyoroti tingginya kasus narkotika di wilayah tersebut. Berdasarkan data yang diterima, hampir 70 persen penghuni lapas terkait kasus narkoba. Ia menekankan perlunya pemisahan perlakuan antara bandar besar dan pengguna untuk menangani overkapasitas secara lebih efektif.
"Untuk bandar besar, tentu hukum harus ditegakkan secara tegas, bahkan jika perlu dipindahkan ke lapas dengan keamanan maksimal. Namun, bagi pengguna yang sejatinya adalah korban, kami mendorong solusi rehabilitasi dibandingkan pemenjaraan," jelas politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Komisi III juga menerima usulan penerapan hukuman alternatif untuk pelaku tindak pidana ringan, seperti pekerjaan sosial atau pembebasan bersyarat. Sugiat menilai pendekatan ini tidak hanya mengurangi beban lapas tetapi juga memberikan manfaat produktif bagi masyarakat.
"Kami berharap pendekatan ini dapat diimplementasikan, sehingga overkapasitas dapat diatasi secara bertahap dan keberadaan lapas menjadi lebih efektif dalam menjalankan fungsi pembinaan," pungkasnya. (gal/aha)